الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه ومن تبع هداه إلى يوم الدين
Bagi setiap Muslimah, pasti mendambakan sebuah pernikahan karena pernikahan merupakan nikmat yang paling mulia dan paling agung yang Allah anugerahkan kepada setiap hamba-Nya. Dengan menikah kehormatan akan terjaga, membentengi keimanan, dan saling menjaga hak-hak setiap orang. Dan ia juga menjadikan ikatan antara kedua lawan jenis menjadi sebuah ikatan mulia dalam ketaatan kepada Rabbnya. Dengannya hasrat bias tersalurkan di jalur yang aman, serta menjaga wanita dari srigala bengis yang selalu berusaha untuk menerkam dan menikmati santapannya.
Siapa saja yang merasa bahagia dalam menjalani rumah tangganya, diapun pasti akan bahagia dalam menjalani hidup sesamanya. Begitupula sebaliknya, jika dia merasa kehilangan ketenangan jiwa dalam kehidupan rumah tangganya, maka kehidupannya bersama yang lainpun akan terasa membosankan dan menyusahkan. Sebagai istri, seorang wanita memiliki peran utama dalam ketentraman rumah tangganya. Dalam rangka menggapai kebahagiaan rumah tangga yang diinginkan, beberapa ini ada nasehat-nasehat yang pantas dijadikan acuan untukmu wahai calon istri-istri sholehah yang selalu merindukan Jannah-Nya atas ridho suaminya:
I.Nasehat Seorang Ayah kepada Putrinya
a.Nasehat Amir bin Dharb Al-Udwani (salah seorang ahli hikmah dan penyair bangsa Arab yang terkenal)
Amir Al-Udwani menikahkan putrinya dengan anak saudaranya. Ketika ia hendak menyerahkan putrinya kepada suaminya, ia berkata kepada isterinya, “Suruhlah putrimu agar jangan singgah di gurun pasir luas yang tak ada airnya, kecuali bila ia membawa air. Sebab, air itu akan kelihatan mengkilat ke atas dan bias membersihkan jika ke bawah.
Jangan kamu memperbanyak tempat tidurnya karena apabila badannya merasa bosan, hatinya-pun akan merasa bosan. Jangan pula menahan syahwatnya karena kebersamaan itu terletak pada kesesuaian.”
b.Nasehat Farafashah Al-Kalbi kepada putrinya Nailah binti Farafashah bin ‘Amru
Farafashah Al-Kalbi berpesan kepada putrinya tatkala hendak dipertemukan dengan Utsman bin Affan radhiallahu’anhu, “Wahai putriku, janganlah engkau melupakan dua hal ini, yakni celak dan air. Bersucilah hingga bau harummu menjadi seperti bau geriba yang terkena hujan.”
c.Zabraqan bin Badr
Zabraqan bin Badr berpesan kepada putrinya ketika hendak menikahkan putrinya, “Dengarkanlah apa yang hendak aku katakana, jadilah engkau hamba bagi suamimu, maka ia akan menjadi budakmu.”
d.Abu Aswad Ad-Du’ali
Abu Aswad Ad-Du’ali berkata kepada putrinya, “Jauhilah kecemburuan karena ia merupakan kunci perceraian. Berhiaslah, sedangkan sebaik-baik perhiasan ialah celak. Hendaklah engkau memakai wewangian, dan sebaik-baik wewangain ialah wudhu yang sempurna.”
II.Nasehat Suami Untuk Isterinya
a.Alqamah bin Alfah Al-Mura
Abdullah bin Qutaibah Ad-Dainuri berkata, dari Ibrahim, ia menuturkan bahwa Alqamah berkata kepada isterinya, “Pakailah perhiasanmu yang paling indah, kemudian duduklah di sisi kepalaku, semoga Allah melimpahkan rezeki kepadamu dari sebagian musibah yang baik.”
b.Nasehat Abu Ad-Darda’
Abu Ad-Darda’ berkata kepada isterinya, “Jika kamu melihat diriku sedang marah, maka ridhailah aku, dan jika aku melihatmu sedang marah, maka aku akan meridhaimu.”
Dengan begitu kau akan melanggengkan rasa kasihku
Janganlah kau angkat bicara ketika aku sedang di puncak amarah
Janganlah banyak mengadu sehingga rasa cintaku menjadi gersang
Karena hati ini selalu terbolak-balik
Rasa cinta dan luka itu letaknya dalam hati
Jika keduanya berkumpul, cinta tidak akan tinggal dan segera pergi
III.Nasehat Ibu kepada Putrinya
a.Ummu Ahmad binti Aisyah menuturkan, “Ibuku radhiallahu’anha pernah berkata kepadaku, “Wahai putriku, janganlah kamu merasa gembira dengan sesuatu yang akan binasa, dan janganlah kamu bersedih dengan orang yang pergi. Bergembiralah dengan Allah dan bersedihlah lantaran keterpurukanmu dari pandangan Allah.”
“Pegang teguhlah adab yang lahir maupun yang batin. Tidaklah seseorang memiliki adab lahir yang buruk, kecuali ia akan dibalas secara lahir. Dan tidaklah seseorang memiliki adab batin yang buruk, kecuali ia akan dibalas.”
Beliau juga berkata, “Barang siapa merasa liar ketika ia sedang sendiri, hal itu dikarenakan sedikitnya kedekatan terhadap Rabb-nya.”
b.Umamah binti Al-Harits
Umamah binti Al-Harits menikahkan putrinya dengan raja Kindah, kemudian ia menasehati putrinya, “Wahai putriku, seandainya nasehat itu tidak berguna bagi orang yang memiliki keutamaan adab dan kemuliaan dalam keturunan, pastilah nasehat itu tidak akan diberikan kepadamu dan engkau tidak membutuhkannya. Akan tetapi nasehat itu peringatan bagi yang lalai dan pengetahuan bagi yang berakal. Wahai putriku, seandainya seorang isteri sudah cukup dengan kekayaan ayahnya dan kasih sayangnya yang dengannya ia tidak butuh suaminya, tentulah engkau adalah orang yang paling tidak butuh suami. Akan tetapi sudah kodrat, bahwa wanita itu diciptakan untuk menjadi pasangan lelaki, demikian juga lelaki diciptakan untuk menjadi pasangan wanita. Wahai putriku, sungguh kamu akan berpisah dari lingkunganmu dan kehidupan tempat kamu tumbuh menuju lingkungan asing dan orang yang belum pernah kamu kenal. Dia suamimu akan menjadi raja, karena dia berkuasa atasmu. Jadilah hamba baginya tentu dia akan menjadi budak bagimu.”
Pesan Umamah binti Al-Harits:
1.Dampingilah suamimu dengan sifat qana’ah, lalu dengarkan dan patuhilah dia dengan sebaik-baiknya karena dengan sifat qana’ah hatimu akan tenang, sedangkan patuh kepadanya akan mendatangkan ridha Allah
2.Jagalah penciumannya dan pandangannya. Jangan sampai dia melihat sesuatu yang buruk pada dirimu. Jangan sampai dia mencium dari tubuhmu kecuali bau yang harum.
3.Ingatlah waktu makannya dan tenanglah saat tidurnya karena lapar bias menyalakan emosinya, sedangkan kurang tidur akan menimbulkan kemarahannya
4.Peliharalah anak dan keluarganya. Demikian pula jagalah hartanya. Pada dasarnya menjaga harta adalah penghormatan yang baik, sedangkan memelihara anak dan keluarganya adalah manajemen yang baik
5.Janganlah engkau menyebarkan rahasianya. Jangan pula engkau menyelisihi perintahnya. Karena jika engkau menyebarkan rahasianya jangan harap engkau aman dari pembalasannya. Adapun jika engkau menyelisihi perintahnya berarti engkau telah menyulut kemarahannya
Semoga dengan beberapa nasehat-nasehat yang telah dipaparkan di atas dapat bermanfaat untuk para muslimah, istri-istri sholehah yang selalu mengharapkan Allah dan jannah-Nya yaitu wanita yang memahami perannya dalam kehidupan ini.
0 Comment: