Bismillah
Hari ini 10 September 2011, tepat pukul 04.30 pm
Rumah tampak sunyi. Langit senja nan menawan mulai menghiasi. Burung-burung berkicau terbang beriringan tuk kembali ke sarang menambah indahnya sore ini. Hah… seandainya engkau ada di sini menemani …
Sambil terkantuk-kantuk aku rapikan pakaian dan tas yang aku kenakkan. Baru saja aku pulang dari menghadiri walimatul ‘ursy salah seorang akhwaat. Undangan resepsi pertama setelah pernikahanku sebulan lalu, yang ternyata harus aku hadiri tanpa didampingi oleh suamiku.
Sudah hampir sepekan dia pergi, tapi aku masih sulit untuk mengontrol emosi. Terkadang aku tersenyum sendiri mengingat tiap canda yang memang terkadang dibuat-buatnya hanya ingin membuat aku tertawa, setelah itu … aku kembali menangis. Sudah seperti orang tak waras dibuatnya. He.he..he… ma'lum akhwaat yang baru ngerasain jatuh cinta.
Sebenarnya apa yang aku tangisi??. Kepergiannyakah yang menyisakan kenangan indah sebulan hidup bersamanya? atau perasaan yang tak rela dia pergi jauh merantau ke negeri para Nabi, tanah impian sejuta ummat sekedar untuk menuntut ilmu bekal dunia dan akhiratnya? sedangkan aku disini harus kembali sendiri seperti biasanya. Oh ... aku rasa tidak. Bukankah aku mujahidah yang sering dikatakannya. Bukankah dulu aku yang mempunyai cita mendapat pendamping seorang ustadz dan inilah konsekuensi yang harus aku terima.
Inilah ujian yang sebenarnya, ujian saat jauh darinya. Setelah sebelumnya kami di latih sehari kepergiannya menemani sahabatnya, dan sehari saat liburan kami bersama asatidz dan istri-istrinya. Setelah sepuluh hari di uji jauh darinya tuk menjemput berkah Lailatul Qadr. Sekarang, aku harus menunggu 10 bulan kepulangannya ...
Ku selalu teringat pesannya sebelum kepergiannya ke Madinah, sebuah do'a yang dapat membuatku kembali tegar setelah ratapku
الله الصمد (سورة الإخلاص ٢
"Allah tempat bersandar"
يآ أيها الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصلوة إن الله مع الصبرين (سورة البقرة ١٥٣)
"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar"
ربنا افرغ علينا صبرا (سورة البقرة ٢٥٠)، آمين
"Ya Tuhan kami curaahkanlah kami kesabaran"
Aku selalu berharap kelak Allah mengekalkan cinta kami hingga perjumpaan kami dengan-NYA karena pertemuanku dengannya di jalan dakwah dan kini aku-pun berpisah karena Allah semata.
ini cerita bersambung? cepet betul..
`Barokallahulakuma wa baroka'alaikuma wa jama'a bainakuma fi khoir...
InsyaALLAH bersambung...
dan akan disambung...
Jazakallah khairan