Streetdirectory

  • Adab Berhubungan Dengan Ajnaby

    Bismillahirrahmanirrahiim

    Tahukah engkau wahai saudariku yang kami cintai karena ALLAH, bagaimana sebaiknya seorang muslimah yang ta’at berhubungan dengan lawan jenis??

    1. Hindari berurusan dengan laki-laki. Selagi sahabat perempuan masih dapat dimintai pertolongan. Kecuali dalam suatu masalah yang perempuan memiliki keterbatasan dalam menanganinya, maka barulah meminta bantuan kepada laki-laki seperti halnya: membetulkan eletronik layaknya komputer maupun laptop dan lain-lain.
    2. Jikalau terpaksa harus berkomunikasi dengan laki-laki, gunakanlah medium perantara dalam bentuk tulisan layaknya SMS, e-mail ataupun nota kecil. Gunakanlah kata-kata formal, bukan bahasa "manja". Contohnya: "maaf" bukan "sorrie"; "terima kasih" bukan "time kacih". Satu hal lagi jangalah membuat smiling face seperti: (^_^) ; atau tertawa seperti "hihihi" dan hal-hal lainnya lantaran kurang pantas.
    Hindari bercakap melalui telefon, kalau belum betul-betul penting sekali. Hal ini dikarenakan suara wanita itu sangat lunak dan dapat menggetarkan jiwa laki-laki. Dan Allah-pun menyuruh kepada para muslimah agar menegaskan suara. Dapat dilihat pada Surah Al-Ahzab: 32, "Wahai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk(berlemah lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,"
    Jika saja ayat ini ditujukan kepada Istri-istri Nabi saja, sepatutnya kita sebagai muslimah menyahut pula seruan tersebut untuk mencapai derajat yang sebanding dengan derajat wanita yang bertaqwa dan wanita yang terpilih. Hal ini jauh lebih baik bukan?
    3. Tundukanlah hati. Apabila terpaksa berurusan dengan laki-laki, sepatutnya kita merasakan bulu roma kita meremang-remang karena takut kepada Allah! Takutlah, jika sekiranya lelaki itu tertarik kepada kita. Ketika berhadapan dengan laki-laki tersebut, banyaklah ber-istighfar dan berdoa seperti: "Yaa Allah, janganlah Engkau menjadikan lelaki ini tertarik kepadaku. Peliharalah pandangannya dari pandangan yang khianat."
    4. menundukkan pandangan. Jangan pernah terjebak dengan materi kemampuan komunikasi yang pernah dipelajari seperti: "Make eye contact with the person you are talking to."(Melakukan kontak mata dengan orang yang Anda ajak bicara.) Terkecuali berinteraksi kepada sesama mahram. Teori mengenai "dari mata turun ke hati" itu bisa jadi benar-benar berlaku ketika kita melakukan kontak mata kepada yang bukan mahram.
    Para Sahabat Rasulullah yang terdahulupun diperintahkan Allah agar memelihara pandangan mereka apa bila berurusan dengan Isteri-isteri Nabi. Coba lihat Surah Al-Ahzab: 53, "... Apabila kamu meminta sesuatu dari Isteri Nabi, mintalah dari belakang tabir. Hal itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. ..." Namun, bukan berarti kita diperintahkan membawa tabir kemana kita pergi. Kalau sulit memelihara pandangan, tutuplah pandangan dengan buku atau dengan file.
    Ketahuilah bahwa betapa Allah sangat mempermasalahkan masalah hati para Sahabat dan Isteri-isteri Nabi agar mereka tidak terjerumus kepada kemaksiatan. Jika kita ingin sehebat seperti mereka, maka lakukanlah apa yang mereka lakukan. Tidak perlu menunggu Allah menyebut nama kita di dalam Al Qur’an baru kita melakukannya. Contoh: "wahai ........, tundukanlah pandangan." Masya Allah, sepertinya tak layak.
    5. Bergegaslah dalam berurusan. Perkara ini cocok untuk murid/orang yang sudah bekerja dan terpaksa berurusan dengan kelompok laki-laki. Dan kita tidak mampu menghindari hal semacam itu, jadikan mereka hanya sebagai kelompok seregu. Jadi, kerjakanlah pekerjaan yang harus dikerjakan bersama kelompok saja. Tak perlu lah berlama-lama, menanyakan hal pribadi, tertawa-tawa, bercanda. TAK PERLU! Selesaikanlah pekerjaan itu cepat-cepat, setelah itu pergi.
    Dalam keadaan berdiskusipun buatlah di tempat yang pantas dan berurusanlah secara profesional. Semoga Manfaat dan Semoga kita dikenali sebagai wanita mu'minah yang memiliki identitas, yang taat Perintah Allah dan takut terhadap hari pembalasan. Semoga hal ini tidak melalaikan diri kita dan orang yang menerimanya. jagalah Diri dan Hiasilah pribadi

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    http://www.iluvislam.com/v1/readarticle.php?article_id=1525

2 Comment:

  1. Anonim mengatakan...

    MasyaAllah..Barakallahu fiik ukhti..
    Suka dengan notenya dan blognya.

    Fathimah

  2. Wa fik barakallah... semoga berfaedah, syukran
    Afwan, ini fathimah Malang??

Posting Komentar

Thank You For Ur Visit

.:Selami Ilmunya:.

.:Blog Sahabat:.

“Ingin aku ungkap semua dalam bait-bait kata bersahaja, dan mengikatnya dalam tulisan karena terkadang mulut sulit untuk berkata dan mengungkap semua ..."