Streetdirectory

  • Berani Bertindak Untuk yang Haq


    "Kisah Kecil Suami-Ku"


    Anakku yang sulung bernama Muhammad Shiddiq Abdillah, sudah kubiasakan menutup aurat (memakai celana panjang) semenjak berumur 7 bulan, sehingga dia sendiri sudah terbiasa dengan celana panjangnya, bahkan dalam keadaan terpaksapun dia tidak mau pakai celana pendek.

    Ketika kami kehujanan sewaktu menuju rumah kakakku untuk bersilaturrahmi. Sesampainya di sana, kami ganti pakaian dengan pakaian kakakku sekeluarga, tetapi ketika Shiddiq ditawarkan celana pendek (celana milik anak laki-laki kakakku ketika kecil), dia langsung menggeleng.

    "Lalu Shiddiq mau pakai apa? Celana Uda waktu kecil ga ada yang panjang." tanya keponakanku."Baik pakai sarung aja da,kan bisa menutup aurat."

    Maka seharian dia memakai sarung tanpa risih sedikitpun. Aku tersenyum bangga bercampur geli, karena dia berlari dan bermain memakai sarung yang kebesaran.

    Ketika usia sekolah, aku bingung mau masukkan ke SD mana yang muridnya memakai celana panjang, bahkan sekolah-sekolah berlabel islam pun murud-muridnya berpakaian seperti sekolah umum lainnya. Suamiku mengusulkan di SD Baitur rahmah karena melihat seluruh gurunya memakai selendang, jadi dapat diharapkan Shiddiq diizinkan memakai celana panjang. Namun kami terbentur biaya sekolah yang terlalu mahal, padahal aku akan melahirkan anakku yang ketiga, sekitar bulan juni.

    Akhirnya kami mengambil keputusan menyekolahkan Shiddiq di SDN 10 Siteba, dekat dengan tempat tinggal kami. Sekarang tinggal masalah bagaimana cara memberi pengertian pada guru SDN 10 tersebut, supaya Shiddiq diizinkan memakai celana panjang ke sekolah.

    "Sebaiknya Shiddiq saja yang menyampaikan pada gurunya untuk mendidik berani mengatakan kebenaran yang diyakininya." usul suamiku.

    Lalu aku memanggil Shiddiq dan bertanya padanya, "Shiddiq mau sekolah di SDN 10?"

    "Mau," jawabnya.

    "Apakah Shiddiq mau pakai celana pendek seperti anak sekolah lainnya?"

    "nggak, karena tidak menutup aurat laki-laki dari pusat hingga lutut?"

    "Siapa yang menyuruh Shiddiq menutup aurat?'

    "Allah"

    "Nah, besok Shiddiq yang mengatakan pada guru, bahwa Shiddiq mau pakai celana panjang. Kalau ditanya jawab dengan jelas yah?! Abi dan Umi ga bisa ngurus itu. Abi kan sibuk cari uang untuk biaya sekolah Shiddiq dan Ummi mengasuh adik-adik dan bekerja di rumah."

    "Ya My, Shiddiq mau mengatakannya, kan Shiddiq yang mau sekolah, bukannya Ummy atau Aby."

    "Nah, begitu anak Ummy, itu baru jundullah." aku mengusap rambutnya dengan sayang

    Alhamdulillah berkat keberanian Shiddiq dalam menjawab setiap pertanyaan gurunya, akhirnya guru tersebut mengizinkan dan diluar dugaan begitu kagum dengan jawaban Shiddiq atas pertanyaan terakhirnya, "Apa Shiddiq tidak malu, teman-teman semua pakai celana pendek, Shiddiq sendiri saja yang pakai celana panjang?"

    "Tidak, karena Shiddiq benar, seharusnya yang bercelana pendek yang malu karena tampak auratnya."

    Berdasarkan kekagumannya pada Shiddiq, maka guru tersebut memasukkan anaknya yang kecil ke TK Islam dimana Shiddiq sekolah sebelumnya, dengan harapan anaknya juga dapat seperti Shiddiq. Berani tampil beda asal benar!!


    Sumber:
    Majalah Ummi No. 12/VI Tahun 1415H/1995 M
    Ummu Muhammad Shiddiq Abdillah

0 Comment:

Posting Komentar

Thank You For Ur Visit

.:Selami Ilmunya:.

.:Blog Sahabat:.

“Ingin aku ungkap semua dalam bait-bait kata bersahaja, dan mengikatnya dalam tulisan karena terkadang mulut sulit untuk berkata dan mengungkap semua ..."