Streetdirectory

  • Teruntukmu, Entah Siapa


    Oleh: Fathiyah 'Azmah (أم مرشد)





    بسم الله الرحمن الرحيم



    Maaf bila aku telah lancang menuliskan ini teruntukmu, teruntuk seseorang yang belum pernah aku kenal sama sekali.

    Tak berani aku menerka seperti apakah wujudmu, karena siapa-pun dirimu kau-lah yang telah tertulis dalam kitab lauhul mahfuzh jauh sebelum lahirku kedunia ini, dan akulah pemilik sebagian tulang rusukmu.

    Tak perlu kau berwajah tampan serupa Nabi Yusuf ‘alahisalam, juga harta sebanyak harta Nabi Sulaiman ‘alaihisalam karena rupa bukanlah masalah terpenting bagiku. Seorang akhwat pernah berkata padaku, fisik juga perlu diperhatikan, namun Allah berkehendak lain padanya, lelaki yang datang meminangnya tidak seperti apa yang dia inginkan, namun kesholehan lelaki itu membuat hatinya luluh, “mukanya bercahaya,” katanya padaku. Seorang akhwat yang lain-pun pernah berkata, seburuk apapun fisik seorang lelaki, jika ia sholeh, maka keburukan itu tak nampak baginya. Suatu hari ayah pun berkata, kekayaan, fisik bukanlah yang utama, jika lelaki itu sholeh yang lain plus-plusnya saja.

    Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, Lewat kata yang tak sempat disampaikan, Awan kepada air yang menjadikannya tiada, Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, Dengan kata yang tak sempat diucapkan, Kayu kepada api yang menjadikannya abu.

    Tidak kunafikkan bahwa aku juga memiliki perasaan ingin disayang dan menyayangi, tetapi ketika perasaan itu segera datang ku coba menepisnya sekuat kodrat yang lemah ini karena kau tidak pantas mendapatkan hanya yang tersisa dari padaku. Aku tak ingin mencintai siapapun selainmu, akan kuserahkan diriku utuh karena aku tahu kaupun seperti itu menjaga diri dan hijabmu ...
    ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An Nuur: 26)

    Terkadang aku mulai lelah menantimu untuk menjaga diriku dan kehormatanku karena sungguh aku merasa teramat hina ketika seorang lelaki selalu berniat untuk berkenalan denganku bahkan telah dengan tegas aku menolak dengan berbagai macam dalil, namun mereka tak pernah berputus asa. Aku merasa seolah-olah akan datang kehancuran padaku. Aku tahu mereka bukan dirimu. Namun, tak ingin aku sia-siakan waktuku dalam masa penantian ini. Biarlah aku menghabiskannya untuk menuntut ilmu syar’i untuk bekal hidupku bersamamu, keluarga dan akhiratku nanti. Jika memang telah sampai waktunya, maka Allah akan mempertemukan kita dalam Mitsaqon Ghalizah.

    Biqudratika ya Ghoffurur Rahim..
    Engkau telah tentukan petunjuk untuk kebahagian kami
    Ampunilah jika diri kami masih lebih condong kepada nafs
    Berilah kami syafaatmu dan kemudahan mengendalikan diri
    Agar kami bisa termasuk Wanita yang sholehah.
    Ya Rabb, berikanlah aku pendamping hidup
    Pendamping yang akan berjalan bersamaku dan membawaku setapak demi setapak,
    menuju beranda surga, hingga masuk ke dalamnya,
    Ya Rabb, kutitipkan cintaku padanya, melalui suratan takdirMu.




1 Comment:

  1. Anonim mengatakan...

    semoga...

    `Semoga tetap terjaga semangat dan keistiqomahannya...

Posting Komentar

Thank You For Ur Visit

.:Selami Ilmunya:.

.:Blog Sahabat:.

“Ingin aku ungkap semua dalam bait-bait kata bersahaja, dan mengikatnya dalam tulisan karena terkadang mulut sulit untuk berkata dan mengungkap semua ..."